Monday 30 April 2012

Monosodium Glutamat


Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan flafour atau cita rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG, mereka sering menunjukkan gejala-gejala alergi. Di Cina gejala alergi ini dikenal dengan nama Chinese Restaurant Syndrome (CRS).
Beberapa laporan menyatakan bahwa orang-orang yang makan di restoran Cina, setelah pulang timbul gejala-gejala alergi sebagai berikut: mula-mula terasa kesemutan pada punggung dan leher, bagian rahang bawah, lengan serta punggung lengan menjadi panas, juga gejala-gejala lain seperti wajah berkeringat, sesak dada dan pusing kepala akibat mengkonsumsi MSG berlebihan. Gejala-gejala ini mula-mula ditemukan oleh seorang dokter Cina yang bernama Ho Man Kwok pada tahun 1968 yaitu timbulnya gejala-gejala tertentu setelah kira-kira 20 sampai 30 menit konsumen menyantap makanan di restoran China.
Komisi penasehat FDA (FDA”s Advisory Committee) bidang Hypersensitivity to Food Constituents dari hasil penelitiannya melaporkan 2 hal mengenai gejala CRS tersebut yaitu: MSG dicurigai sebagai penyebab CRS dan pada saat itu ditemukan bahwa ternyata hidangan sup itulah yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya gejala CRS tersebut.
Kesimpulan Komisi Penasihat FDA terhadap penelitian tersebut yaitu MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum tetapi reaksi hipersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil masyarakat. Ambang batas MSG untuk manusia adalah 2 sampai 3 g, dan dengan dosis lebih dari 5 g maka gejala alergi (CRS) akan muncul dengan kemungkinan 30 persen.
Penggunan vetsin (MSG) dalam beberapa jenis makanan bayi yang dipasarkan dalam bentuk bubur halus, yang dikenal sebagai baby Foods sesungguhnya dilakukan hanya untuk memikat konsumen (ibu-ibu) oleh rasa lezat. Sedangkan pengaruhnya terhadap makanan, vetsin tidak akan menambah gizi maupun selera makan bagi bayi karena bayi tidak begitu peduli oleh rasa.
Dari hasil penelitian Dr. John Alney dari fakultas Kedokteran Universitas Washington, St. Louis pada tahun 1969 menunjukkan bahwa penggunaan vetsin dalam dosis yang tinggi (0,5 mg/kg berat badan setiap hari atau lebih) diberikan sebagai makanan kepada bayi-bayi tikus putih menimbulkan kerusakan beberapa sel syaraf di dalam bagian otak yang disebut Hypothalamus. Bagian otak inilah yang bertanggung jawab menjadi pusat pengendalian selera makan, suhu dan fungsi lainnya yang penting.
Bagi ibu-ibu yang sedang mengandung dan mengkonsumsi MSG dalam jumlah besar, di dalam plasentanya ternyata ditemukan MSG dua kali lebih banyak dibanding dalam serum darah ibunya. Hal ini berarti jabang bayi mendapat masukan MSG dua kali lebih besar.
Percobaan terhadap vetsin dari segi gizi dan rasa bagi bayi tidak ada gunanya, maka penghindaran pemakaian dan konsumsi MSG bagi bayi dan ibu mengandung perlu diperhatikan, dikurangi atau bila perlu dicegah.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/monosodium-glutamat/


Monday 27 February 2012

konsep mol

KONSEP MOL

A.MASSA ATOM RELATIF DAN MASSA MOLEKUL RELATIF

1Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif (Ar) Perbandingan massa satu atom dengan massa atom standar

massa atom relatif (Ar) dari unsur X adalah:
Ar X = massa 1 atom X
massa1 atom H

atau Ar X = massa 1 atom X
1/16 massa 1 atom O

Sehingga secara umum Ar di definisikan sebagai berikut:
Ar X = massa 1 atom X
1/12 massa 1 atom C-12

Contoh Soal
Bila Ar Fe = 55,845 sma dan massa 1 atom 12C = 1,99 x 10-23 g, tentukan
massa 1 atom besi!
Penyelesaian

Ar Fe = massa rata - rata 1 atom Fe
1/12 massa 1 atom C-12
Massa 1 atom Fe = Ar Fe x 1/12 x massa 1 atom C-12

= 55,845 x 1/12 x 1,99 x 10-23 g = 9,26 x 10-23 g

Jadi, massa 1 atom besi = 9,26 x 10-23 g

2 Massa Molekul Relatif (Mr)

Perbandingan massa molekul dengan massa standar disebut massa molekul relatif (Mr), ditulis sebagai berikut:

Mr = massa rata-rata 1 molekul senyawa
1/12 massa 1 atom C-12

Contoh Soal 1
Hitunglah Mr CaBr2, bila Ar Ca = 40,078 dan Ar Br = 79,904

Penyelesaian
Mr CaBr2 = (1 x Ar Ca )+ (2 x Ar Br) = (1 x 40,078) + (2 x 79,904)
= 40,078 + 159,808 = 199,886
Jadi Mr CaBr2 = 199,889

Contoh Soal 2
Bila Ar H = 1,008, Ar O = 15,999 dan massa 1 atom 12C = 1,99 x 10-23 g,
Tentukan massa 200 molekul air!

Penyelesaian
Mr H2O = (2 x Ar H )+ (1 x Ar O) = (2 x 1,008 )+ (1 x 15,999)
= 2,016 + 15,999
= 18,015


B. KONSEP MOL DAN BILANGAN AVOGADRO
Mol adalah jumlah dari suatu zat yang mengandung jumlah satuan dasar (atom, molekul, ion) yang sama dengan atom-atom dalam 12 gisotop 12C.
Jumlah partikel (atom, molekul atau ion) dalam satu mol disebut bilangan Avogadro (atau tetapan Avogadro) dengan lambang L. Amedeo Avogadro, adalah orang yang pertama kali mempunyai ide dari satuan ini.
Harga L sebesar 6,02 x 1023 partikel mol-1. Dapatkah Anda bayangkanbesarnya angka itu? Seandainya dapat dikumpulkan sebanyak 6,02 x 1023 butir jagung, jagung itu dapat tertimbun di permukaan bumi Indonesia dengan mencapai ketinggian beberapa kilometer. Dari uraian di atas, maka kita dapatkan :
1 mol = L partikel
1 mol = 6,02 x 1023 / mol
Rumus yang menyatakan hubungan antara mol dan jumlah partikel sebagai berikut.
Jumlah partikel = mol X L
Mol = jumlah paertikel
L
C. HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA (GRAM)
Massa molar adalah bilangan yang sama dengan massa atom relatif atau massa molekul relatif, tetapi ditunjukkan dalam satuan g/mol.
Rumus yang du gunakan:
Gram = mol X Ar atau Mr
Ar atau Mr = gram/mol
Mol = gram/ar mol = gram/Mr
Jumlah partikel/L = gram/Ar
Jumlah partikel/L = gram/Mr

D. HUKUM-HUKUM KIMIA

1 Hukum Dalton
Hukum ini menyatakan bahwa tekanan total gas sama dengan jumlah tekanan parsial tiap gas dalam campuran.
P total = Pa + Pb + Pc + . . .
2 Hukum Boyle
Hukum ini menyatakan bahwa pada suhu tetap volume sejumlah tertentu gas
berbanding terbalik dengan tekanan.
V = 1/P (T dan m tetap)
V = 1/P (konstan) atau P1 V1 = P2 V2
Dengan, V1 = volume gas pada tekanan P1 (keadaan gas sebelum berubah)
V2 = volume gas pada tekanan P2 (keadaan gas setelah berubah)

3 Hukum Gay Lussac
Gay Lussac merumuskan suatu hukum yang menyatakan bahwa “pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana”.
Untuk dapat lebih memahami hasil penelitian Gay Lussac, perhatikan contoh-contoh berikut ini.

1) Satu liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas klorin, menghasilkan dua liter gas hidrogen klorida.
H2 (g) + Cl2 (g) → 2 HCl (g)
1L 1L 2L
Perbandingan volume gas H2 : gas Cl2 : gas HCl = 1 : 1 : 2

2)Satu liter gas nitrogen bereaksi dengan satu liter gas hydrogen menghasilkan dua liter gas amonia.
N2 (g) + 3H2 (g) → 2 NH3 (g)
1L 3L 2L

Perbandingan volume gas N2 : gas H2 : gas NH3 = 1 : 3 : 2

Dari beberapa contoh diatas, diperoleh perbandingan dengan bilangan yang bulat dan sederhana.

4. Hukum Avogadro
hukum Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang memiliki volume sama, akan memiliki jumlah molekul yang sama.
Secara umum pada suatu reaksi gas:
aA + bB → cC + dD
Misalnya p liter A setara dengan q molekul. Untuk menghitung volume atau
jumlah molekul zat lain (B, C atau D) dilakukan cara sebagai berikut.
Volume B = koefisien A x volume A
koefisien B

Jumlah molekul B = Koefesien B x jumlah molekul A
Koefesien A

E. SOAL-SOAL LATIHAN

I Pilihlah jawaban yang paling tepat
1) Perbandingan massa unsure dalam tiap senyawaselalu tetap. Pendapat ini dikemukakan oleh….
(a) Avogadro
(b) Boyle
(c) Proust
(d) Dalton
(e) Lavoisier
2)Massa molekul relative senyawa adalah…..
(a) Massa satu molekul senyawa
(b) Perbandingan massa 1 molekul senyawa dengan massa 1 atom C-12
(c) Perbandingan massa 1 molekul senyawa dengan massa 1 atom C-13
(d) Perbandingan massa 1 molekul senyawa dengan 1/12 x massa 1 atom C-12
(e) Perbandingan massa 1 molekul senyawa dengan 1/12 massa 1 atom C-13
3) volume 1,6 gram gas O2 pada STP adalah….
(a) 35,84 L
(b) 44,80 L
(c) 22,40 L
(d) 11,2 L
(e) 1,12 L
4)Jika 22,4 gram besi bereaksi dengan oksigen membentuk 32 gram oksida besi, maka rumus empiris oksida besi tersebut adalah….
(a) FeO
(b) Fe2O
(c) FeO2
(d) Fe2O3
(e) Fe2O5
5)15 liter gas propane (C3H8) yang diukur pada temperature 250C dan tekanan 2 atm adalah……gram
(a) 54,12
(b) 45,12
(c) 45,21
(d) 21,54
(e) 25,41
II Jawablah dengan singkat dan jelas
1) Berapa liter gas H2 dan O2 yang dihasilkan jika liter uap air diuraikan menjadi unsure-unsurnya pada suhu tinggi?
2) Suatu campuran logam terdiri dari atas 2,5 mol Fe dan 4 mol Ni. Berapakah perbandingan berat dua jenis logam tersebut. Jika Ar Fe = 56 dan Ni = 59?
3) Pada pembakaran 9 gram senyawa karbon (CxHyOz) dihasilkan 13,2 gram gas CO2 dan 5,4 gram H2O
(a)Tentukan rumus empiris senyawa tersebur
(b)Tentukan rumus kimia dan strukturnya jika Mr-nya 180
4) Hitung volume (dalam liter) dari 7,40 g CO2 pada suhu dan tekanan standar (STP).
5)Gas nitrogen dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk amoniak sesuai dengan persamaan reaksi yang belum setara berikut: N2 (g) + H2 (g) ? NH3 (g) Jika 6 liter gas hidrogen yang bereaksi maka, tentukan:
a. Kesetaraan persamaan reaksi
b. Volume gas amoniak yang dihasilkan
c. Volume gas nitrogen yang bereaksi

Thursday 16 February 2012

ELEKTROLISIS


a. Sel dan elektrolisis

Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Reaksi total sel Daniell adalah
Zn + Cu2+(aq) –> Zn2+(aq) + Cu (10.36)
Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga akan mulai larut.
Zn2+(aq) + Cu –> Zn + Cu2+(aq) (10.37)
Gambar 10.6 menunjukkan representasi skematik reaksi kimia yang terjadi bila potensial balik diberikan pada sel Daniell. Bandingkan dengan Gambar 10.2.
Gambar 10.6 Electrolisis. Reaksi kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan berlangsung. Zink mengendap sementara tembaga akan melarut.

b. Hukum elektrolisis Faraday

Di awal abad ke-19, Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum di tahun 1833.
Hukum elektrolisis Faraday
  1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui sel.
  2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang berubah di elektroda adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya, kuantitas listrik yang diperlukan untuk mengendapkan 1 mol logam monovalen adalah 96 485 C(Coulomb) tidak bergantung pada jenis logamnya.
C (Coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan bila arus 1 A (Ampere) mengalir selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah konstanta Faraday F, 9,65 x104 C, yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang dibawa oleh 1 mol elektron. Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang waktu tertentu.
Contoh soal 10.7 hukum elektrolisis Faraday
Arus sebesar 0,200 A mengalir melalui potensiometer yang dihubungkan secara seri selama 20 menit. Satu potensiometer memiliki elektrode Cu/CuSO4 dan satunya adalah elektrode Pt/ H2SO4 encer. Anggap Ar Cu = 63,5. Tentukan
  1. jumlah Cu yang mengendap di potensiometer pertama.
  2. Volume hidrogen pada S. T. P. yang dihasilkan di potensiometer kedua.
Jawab
Jumlah muatan listrik yang lewat adalah 0,200 x 20 x 60 = 240, 0 C.
  1. Reaksi yang terlibat adalah Cu2+ + 2e-–> Cu, maka massa (w) Cu yang diendapkan adalah. w (g) = [63,5 (g mol-1)/2] x [240,0 (C)/96500(C mol-1)] = 0,079 g
  2. Karena reaksinya 2H+ + 2e-–> H2, volume hidrogen yang dihasilkan v (cm3) adalah.
    v (cm3) = [22400 (cm3mol-1)/2] x [240,0(C)/96500(C mol-1)] = 27,85 cm3

c. Elektrolisis penting di industri

Elektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis air (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga kini elektrolisis digunakan untuk menghasilkan berbagai logam. Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3).
Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu cara yang paling jelas agar ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam air. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam air jelas tidak tepat sebab air lebih mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.
Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38)
2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39)
Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Masalahnya Al2O3 meleleh pada suhu sangat tinggi 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak realistik. Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Prosedur detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit mengandung berbagai oksida logam sebagai pengotor. Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk menghasilkan hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan.
Al2O3(s) + 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l) (10.40)
2CO2 + 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3- (aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41)
Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na3AlF6 dan kemudian garam lelehnya dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi rumit. Kemungkinan besar awalnya alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kemudian reaksi elektrolisis berlangsung.
Al2O3 + 4AlF63-–> 3Al2OF62- + 6F- (10.42)
Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut.
Elektroda negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –> 4AlF63- + CO2 + 4e- (10.43)
Elektroda positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F- (10.44)
Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan prosedur ini kira-kira 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat baik dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat besar.
Latihan
10.1 Bilangan oksidasi
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur yang ditandai dengan hurugf tebal dalam senyawa berikut.
(a) HBr (b) LiH (c) CCl4 (d) CO (e) ClO- (f) Cl2O7 (g) H2O2 (h) CrO3 (i) CrO42- (j) Cr2O72-
10.1 Jawab
(a) +1 (b) -1 (c) +4 (d) +2 (e) +1 (f) +7 (g) -1 (h) +6 (i) +6 (j) +6
10.2 Reaksi oksidasi reduksi
Untuk tiap reaksi berikut, tentukan bilangan oksidasi atom berhuruf tebal. Tentukan oksidan dan reduktan dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya.
(a) PbO2 + 4H+ + Sn2+ –> Pb2+ + Sn4+ + 2H2O
(b) 5As2O3 + 4MnO4- + 12H+ –> 5As2O5 + 4Mn2+ + 6H2O
10.2 Jawab
(a) Pb: +4 –> +2 direduksi. Sn: +2 –> +4 dioksidasi
(b) As: +3 –> +5 dioksidasi. Mn: +7 –> +2 direduksi
10.3 Titrasi oksidasi reduksi
0,2756 g kawat besi dilarutkan dalam asam sedemikian sehingga Fe3+ direduksi menjadi Fe2+. Larutan kemudian dititrasi dengan K2Cr2O7 0,0200 mol.dm-3 dan diperlukan 40,8 cm3 larutan oksidan untuk mencapai titik akhir. Tentukan kemurnian (%) besinya.
10.3 Jawab
99,5 %
10.4 Potensial sel
Tentukan potensial sel (pada 25°C) yang reaksi totalnya diberikan dalam persamaan berikut. Manakah yang akan merupakan sel yang efektif?
  1. Mg + 2H+ –> Mg2+ + H2
  2. Cu2+ + 2Ag –> Cu + 2Ag+
  3. 2Zn2+ + 4OH-–> 2Zn + O2 + 2H2O
10.4 Jawab
  1. Mg –> Mg2+ +2e-, +2,37 V. 2H+ + 2e-–> H2, 0,00 V; potensial sel: +2,37 V,efektif.
  2. Cu2+ + 2e-–> Cu, 0,337 V. Ag–> Ag+ + e-, -0,799 V, potensial sel: -0,46 V,tidak efektif.
  3. Zn2+ + 2e-–> Zn, -0,763 V. 4OH-–> 4e- + O2 + 2H2O, -0.401 V potensial sel: -1,16 V, tidak efektif.
10.5 Persamaan Nernst
Hitung potensial sel (pada 25°C) yang reaksi selnya diberikan di bawah ini.
Cd + Pb2+ –> Cd2+ + Pb
[Cd2+] = 0,010 mol dm-3; [Pb2+] = 0,100 mol dm-3
10.5 Jawab
0,30 V
10.6 Hukum Faraday
Bismut dihasilkan dengan elektrolisis bijih sesuai dengan persamaan berikut. 5,60 A arus listrik dialirkan selama 28,3 menit dalam larutan yang mengandung BiO+. Hitung massa bismut yang didapatkan.
BiO+ + 2H+ + 3e- –> Bi + H2O
10.6 Jawab
6,86 g

Kata P

Sunday 5 February 2012

Minyak Atsiri

Minyak Atsiri, Zat Utama Aromaterapi

            Minyak atsiri, atau yang dikenal juga sebagai volatile oil, atau essential oil, adalah cairan pekat yang tidak larut air, mengandung senyawa-senyawa beraroma yang berasal dari berbagai tanaman. Minyak atsiri ini umumnya diperoleh dengan cara destilasi, juga dapat diperoleh melalui proses ekspresi, dan ekstraksi pelarut.
       Minyak atsiri digunakan secara luas pada parfum, kosmetik, perasa makanan dan minuman, dan juga pada produk pembersih rumah tangga. Beberapa minyak atsiri telah lama digunakan secara medis untuk berbagai klaim, dari perawatan kulit hingga pengobatan kanker. Namun penggunaan minyak atsiri yang paling utama saat ini adalah guna keperluan aromaterapi, yakni salah satu jenis pengobatan alternatif yang menyatakan bahwa aroma tertentu yang berasal dari tanaman memiliki efek penyembuhan.
            Pada aromaterapi, minyak atsiri dilarutkan dengan minyak pembawa (minyak zaitun, hazelnut, atau almond) dan digunakan untuk pemijatan, disebar ke udara menggunakan nebulizer atau lilin aromaterapi.
            Destilasi minyak atsiri dilakukan dengan cara menampung bahan baku yang berasal dari tanaman, seperti daun, kulit kayu, biji, dan akar, ke alat destilasi di atas air. Ketika air dipanaskan, uap air akan melewati bahan baku tersebut dan ikut menguapkan minyak atsiri. Uap minyak atsiri akan mengalami kondensasi kembali menjadi cairan dan ditampung di alat penampung. Cairan ini dinamakan hidrosol atau hidrolat. Contoh hidrosol yang terkenal adalah rose water dan lavender water.
             Metode ekstraksi pelarut (solvent extraction) digunakan untuk memperoleh minyak atsiri yang terlalu sedikit untuk diperas atau terlalu rentan terhadap panas untuk didestilasi. Pada metode ini digunakan pelarut seperti heksan atau karbon dioksida superkritis untuk mengekstraksi minyak atsiri. Ekstrak yang diperoleh dari pelarut heksan atau pelarut hidrofobik lainnya dinamakanconcretes, yang mengandung campuran minyak atsiri, lilin (wax), resin, dan senyawa larut minyak lainnya dari tanaman.
Pelarut lain, yakni etil alkohol, digunakan untuk memisahkan komponen minyak atsiri dariconcretes. Alkohol dihilangkan melalui proses destilasi tahap kedua, meninggalkan komponen minyak atsiri yang dinamakan absolute.
         Pelarut karbon dioksida superkritis digunakan sebagai pelarut pada proses ekstraksi cairan superkritis, dimana karbon dioksida superkritis akan mengekstraksi baik lilin (wax) dan juga minyak atsiri pada concrete. Lilin akan dipisahkan dari minyak atsiri dengan cara menurunkan termperatur ekstraksi, kemudian setelah ekstraksi selesai, tekanan diturunkan sehingga karbon dioksida berubah menjadi gas. 
            Oleh karena sifatnya yang pekat dan menyebabkan iritasi serta alergi kulit, maka minyak atsiri jangan digunakan langsung pada kulit tanpa dilarutkan terlebih dahulu. Selain itu, penggunaannya juga harus dilakukan dengan hati-hati. Efek samping yang mungkin dapat terjadi meliputi ginekomastia (khususnya pada tea tree oil dan minyak lavender), risiko aborsi (bila digunakan secara internal dengan dosis 0,5-10 mL), selain itu asap yang ditimbulkan dari pembakaran minyak atsiri dapat bersifat karsinogen (menimbulkan kanker) oleh karena mengandung senyawa PAHs (polycyclic aromatic hydrocarbons).